Selasa, 03 Februari 2009

Jambu Biji dan DHF

Jambu biji adalah jambu yang dagingnya tidak terlalu besar, agak bulat, warna kulitnya hijau muda, isinya putih atau merah muda, dan terdapat banyak biji kecil yang keras, batang pohonnya liat.
Jambu biji termasuk jenis buah-buahan tropikal, berasal dari benua Amerika Selatan sebagai tumbuhan liar. Buah ini pertama ditemukan oleh Gonzalo Hernadez De Oveldo, Orang Spanyol. Orang-orang Spanyol sebagai penjajah membawa jambu batu ke benua Amerika Selatan kemudian menyebrang kelautan Pasifik, Philipina, pada tahun 1526.
Dari sini jambu biji disebarkan ke Asia Tenggara dan Asia Timur serta India oleh para pengembara Portugis awal abad ke 17. Saat ini jambu batu dibudidayakan secara intensif oleh Malaysia, brazil, India, Haiti, Jamaika dan Kenya.
Jambu biji ternyata mengandung berbagai macam komponen yang berkhasiat untuk mengatasi penyakit demam berdarah dengue. Kelompok senyawa tannin dan flavonoid yang dinyatakan sebagai quersetin dalam ekstrak daun jambu biji dapat menghambat pertumbuhan virus berinti RNA.
Pada penelitian tersebut dilaporkan juga bahwa ekstrak jambu biji terbukti dapat meningkatkan jumlah sel hemopoetik terutama megakriosit pada preparat dan kultur sumsum tulang mencit. Pada uji keamanan (toksisitas) ekstrak jambu biji termasuk zat praktis yang tidak toksik.
Berkaitan dengan itu telah dilakukan uji invitro jambu biji dimana ekstrak tersebut terbukti dapat menghambat pertumbuhan virus dengue. jambu biji juga dapat mempercepat peningkatan jumlah trombosit. Trombosit adalah keping-keping darah, bentuknya tidak teratur dan tidak mempunyai inti.
Jambu biji merah dapat memperbaiki kondisi pasien demam berdarah telah dapat dibuktikan secara ilmiah. Jambu biji (Psidium Guajava) terbukti dapat meningkatkan trombosit dan menghambat replikasi virus. Pemberian jus jambu pada pasien baru demam dua sampai tiga hari, lebih efektif dari pada setelah demam empat sampai lima hari. Dosis yang diberikan pada pasien itu adalah jus jambu biji 500 CC dalam satu kali 24 jam.
Jambu biji merah mengandung zat golongan flavonoid yaitu duercetin. Duercetin hanyalah salah satu dari 4000 macam flavonoid. Di samping itu jambu biji juga memiliki kadar vitamin C yang sangat tinggi yaitu 3 sampai 6 kali lipat dibandingkan dengan buah jeruk, 10 sampai 30 kali lipat dibandingkan dengan buah pisang. Vitamin C ini terdapat dalam daging buah jambu biji yang segar. Bijinya yang sering tidak dikonsumsipun mengandung vitamin C.
Dari hasil penelitian ada perkembangan yang cukup mengejutkan. Jus atau ekstrak daun jambu biji juga dapat menghambat pertumbuhan virus dengue. Bahkan mampu meningkatkan jumlah trombosit hingga 100 ribu mm³. Dari pengujian, peningkatan jumlah trombosit diperkirakan dapat tercapai dalam tempo 8 sampai 48 jam atau 2 hari setelah ekstak daun jambu biji dikonsumsi.
Sementara itu seseorang yang terinfeksi virus dengue mempunyai 3 ciri. Pertama, gejala-gejala yang sulit didiagnosis. Kedua, yang bersangkutan terkena demam berdarah dengue dengan ciri-ciri suhu badan naik turun sampai dengan hari ke-3. Lalu pada hari ke-4 intensitas kenaikan suhu badan meningkat dan mengarah pada kejang. Pada saat demam dengue ini ada yang disertai dengan perdarahan dan ada yang tanpa perdarahan sama sekali. Mereka yang terkena demam dengue dengan perdarahan biasanya sebelum kena virus sudah mempunyai bakal kerusakan trombosit.
Disebutkan dalam buku food “That Heal, Food that Harm bahwa 90 g buah jambu biji lebih dari cukup memenuhi kebutuhan harian vitamin C pada orang dewasa. Buku ini juga menyebutkan meskipun sudah kehilangan hampir 25% vitaminnya karena proses pengolahan jenis jambu biji kemasan kotak, masih merupakan sumber vitamin C yang baik. Berkat kandungan vitamin C dosis tinggi ini, kekebalan tubuh dalam melawan bakteri akan meningkat. Proses penyembuhan luka pun jadi lebih cepat. Di samping itu tekanan darah berubah menjadi lebih baik berkat buah ini. Ini karena jambu biji merupakan sumber potassium. Cara pemanfaatan pilihlah buah yang baru saja masak dan masih berwarna hijau kekuning-kuningan. Bila sudah masak jangan lupa dicuci terlebih dahulu sebelum dimasukkan dalam lemari es.

Tidak ada komentar: