Selasa, 03 Februari 2009

Puisi

ESOK KAN TIBA


Laut!
Cukup kau sapa aku kan desahmu
Gemuruh hati tak kalah berseru
Hingga deru ombakmu
Hanyalah sekecap bisikan sendu
Terbingkai wajah sayu itu

Derita nan tergores bukanlah dusta
Tatapan mata itulah yang berkata
Tanpa suara!

Aku terpekur
Jerih payah tak jua terukur
Sisakan butir tanya
Mengembang kegetiran penuh lara

Pagi tak sebeku jiwaku
Sang surya tebarkan senyum malu
Di garis itu bergulir setetes cahaya
Karena esok kan tiba

(Juli 2007)


SENJA DI BATAS KOTA


Di batas kota aku termangu
Bersama senja
Embun di pelupuk ini sungguh mengering
Memahat luka teramat tajam
Sedihku tak ayal jalan nan tak berujung
Kala duri-duri itu kian terhunus
Hampa!
Laksana raga tanpa jiwa
Seperti apa itu bahagia?

(Juli 2007)


DETIK… MENIT…


Detik ini, menit ini,
takkan terulang lagi
Waktu hanya kan ada sekali

Detik ini, menit ini,
hidup terus berlari
Kian dekat kan mati

Aku terjaga
Namun maut terlanjur bicara
Hanya sesal tersisa

(Agustus 2007)

Tidak ada komentar: