Jumat, 06 November 2009

Proses Berubah

A. Pengertian perubahan
• Proses yang kompleks dan terjadinya dalam waktu yang relatif lama.
• Suatu proses dan kolaborasi yang meliputi suatu agen perubahan dan klien.
B. Macam -macam perubahan
1. Perubahan teknologi
Dalam tahun terakhir ini perkembangan ilmu dan teknologi mempengaruhi hampir semua aspek kehidupan. Dalam bidang kebidanan tidak luput dari perubahan. Hal ini tampak nyata dari adanya evidance based sehingga seluruh bidan dalam memberikan asuhan kebidanan harus mengacu pada evidance base. Perubahan juga terjadi dalam kebidanan seperti women center care yaitu pelayanan yang berpusat pada wanita, Safe Motherhood dan lain-lain.
2. Perubahan demografi
Perubahan demografi mempengaruhi populasi secara total. Bidan sebagai profesi berespon terhadap perubahan ini dengan menetapkan standar praktik bidan yang menjadi pedoman bagi bidan dalam melaksanakan asuhan kebidanan.
3. Gerakan konsumen
Gerakan konsumen menyatakan kesadaran tinggi akan nilai dan biaya produksi serta pelayanan. Dengan kata lain konsumen ingin uang yang dikeluarkan bermakna. Karena konsumen sekarang lebih paham tentang sehat dan sakit serta lebih vokal dalam memperlihatkan tuntutannya dalam pelayanan yang berkualitas tinggi.
4. Promosi kesehatan
Berkaitan dengan gerakan konsumen adalah penekanan pada masyakat dalam promosi kesehatan dan pencegahan penyakit.
5. Gerakan wanita
Gerakan wanita telah membawa banyak perubahan dalam masyarakat, karena wanita mengejar persamaan ekonomi, politik, pekerjaan dan pendidikan secara terus menerus. Gerakan wanita mendorong tenaga kesehatan untuk mendapatkan otonomi dan tanggung jawab yang lebih besar dalam memberikan asuhan di lingkungan kerjanya.
6. Gerakan hak azasi manusia
Hak azasi manusia mengubah cara masyarakat memandang semua anggotanya termasuk kaum minoritas. Bidan merespon perubahan ini dengan menghargai seluruh klien sebagai individu yang memiliki hak untuk mendapatkan pelayanan kebidanan yang sesuai dengan standar praktik kebidanan dan memastikan bahwa kualitas pelayanan yang diberikan tidak mengabaikan hak hak klien.
C. Ciri - ciri perubahan
Ciri-ciri perubahan menurut Benjamin Bloom meliputi :
1. Perilaku pada kawasan kognitif
Perilaku pada kawasan kognitif adalah perilaku yang merupakan proses berpikir. Dalam bahasa sederhananya adalah perilaku hasil kerja otak. Bloom membagi kawasan kognitif ke dalam 6 tingkatan :
• Pengetahuan
• Pemahaman
• Penerapan
• Analisis
• Sintesis
• Evaluasi
Keenam tingkatan tersebut secara berturut-turut merupakan tingkatan perilaku kognitif mulai dari yang paling rendah atau sederhana sampai yang paling tinggi atau kompleks.
5. Perilaku kawasan psikomotor
Perilaku kawasan psikomotor adalah perilaku yang dimunculkan oleh hasil belajar fungsi tubuh manusia. Ia berbentuk gerakan tubuh. Perilaku kawasan psikomotor oleh Bloom dibagi dalam 5 tingkatan :
• Menirukan gerak
• Memanipulasi kata-kata menjadi gerak
• Melakukan gerak dengan tepat
• Merangkaikan berbagai gerak
• Melakukan gerak secara efisien
6. Perilaku afektif
Perilaku afektif dimunculkan seseorang sebagai pertanda kecenderungannya untuk membuat pilihan atau keputusan untuk beraksi di dalam lingkungan tertentu. Bloom membagi kawasan ini menjadi :
• Menerima nilai
• Membuat respon terhadap nilai
• Menghargai nilai-nilai yang ada
• Mengorganisasikan nilai
• Mengamalkan nilai secara konsisten
D. Perubahan Perilaku
1. Konsep Perilaku
a. Pengertian
Perilaku merupakan suatu kegiatan/aktivitas organisme yang bersangkutan. Perilaku juga dapat diartikan hasil dari berbagai pengalaman serta interaksi manusia dengan lingkungannya yang terwujud dalam bentuk pengetahuan sikap dan tindakan.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
• Faktor genetik/keturunan (pembawaan, herediter)
Kualitas manusia di antaranya ditentukan oleh keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Hal ini menyangkut penyiapan wanita sebelum perkawinan, sebelum kehamilan (pra konsepsi), masa kehamilan, masa kelahiran dan masa nifas.
• Faktor lingkungan
Lingkungan merupakan semua yang ada di lingkungan dan terlibat dalam interaksi individu pada waktu melaksanakan aktifitasnya. Lingkungan tersebut meliputi lingkungan fisik, lingkungan psiko social, lingkungan biologis dan lingkungan budaya. Lingkungan psiko social meliputi keluarga, kelompok, komuniti maupun masyarakat. Masyarakat merupakan kelompok yang paling penting dan kompleks yang telah dibentuk manusia sebagai lingkungan social. Masyarakat adalah lingkungan pergaulan hidup manusia yang terdiri dari individu, keluarga, kelompok dan komuniti yang mempunyai tujuan dan system nilai. Wanita merupakan bagian dari anggota keluarga dari unit komuniti.
• Faktor keturunan dan lingkungan
2. Perilaku Kesehatan
Perilaku kesehatan adalah suatu respon seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan dan lingkungan.
3. Perubahan Perilaku
Terbentuknya perilaku dapat terjadi karena proses kematangan dan dari proses interaksi dengan lingkungan. Terbentuknya perubahan perilaku karena interaksi antar individu dengan lingkungan melalui proses yakni proses belajar.
Bentuk-bentuk perubahan perilaku :
a. Perubahan alamiah, terjadi karena kejadian alamiah.
b. Perubahan berencana terjadi karena memang direncanakan sendiri oleh subjek.
c. Kesediaan untuk berubah, tarjadi karena inovasi/program-program pembangunan di dalam masyarakat.
Strategi untuk memperoleh perubahan perilaku menurut WHO ada 3 :
• Menggunakan kekuatan/kekuasaan/dorongan
• Pemberian informasi
• Diskusi dan partisipasi

Mekanisme Persalinan Normal

A. Panggul
Bidang-Bidang Panggul
Hodge I : bidang PAP
Hodge II : sejajar PAP melalui tepi bawah symphisis
Hodge III : sejajar PAP melalui spina ischiadica
Hodge IV : sejajar PAP melalui os. Coccygis
Ukuran Panggul Dalam
Pintu Atas Panggul (PAP)
Bidang Luas Panggul (BLP)
Bidang Sempit Panggul (BSP)
Pintu Bawah Panggul (PBP)
Pintu Atas Panggul
• Batasan : promontorium, sayap sacrum, linea innominata, ramus superior os pubis dan tepi atas symphisis
• Conjugata vera : jarak promontorium dan tepi atas symphisis, 11 cm
• Conjugata diagonalis : jarak promontorium dan tepi bawah symphisis
• CV = CD – 1,5 cm
• Conjugata obstetrica : jarak antara promontorium dan pertengahan tepi atas dan tepi bawah symphisis
• Conjugata transversa : jarak antara kedua linea innominata, 12-13 cm
• Conjugata oblique : jarak antara articulatio sacro iliaca ke tuberculum pubicum, 13 cm
Bidang Luas Panggul
• Batas : pertengahan symphisis, pertengahan acetabulum dan pertemuan ruas sacral II & III
• Ukuran muka belakang 12,75 cm
• Ukuran melintang 12,5 cm
Bidang Sempit Panggul
• Batas : tepi bawah symphisis, spina ischiadicae dan memotong sacrum 1-2
• Ukuran muka belakang 11,5 cm
• Ukuran melintang 10 cm
• Diameter sagitalis posterior : sacrum ke pertengahan spina ischiadicae, 5 cm
Pintu Bawah Panggul
• Batas : tepi bawah symphisis, tuber ischiadicae dan ujung sacrum
• Terdiri dari 2 bidang segitiga dengan dasar yang sama, ialah garis yang menghubungkan kedua tuber ischiadicum
• Ukuran muka belakang 11,5 cm
• Distansia tuberum 10,5 cm
B. Fetal Skull (ukuran-ukuran kepala janin)
Ukuran Diameter :
1. Diameter occipito frontalis yaitu jarak antara oksiput ke os. frontal (12 cm)
2. Diameter mento occipitalis yaitu jarak antara dagu dengan oksiput (13,5 cm)
3. Diameter suboccipito bregmatika yaitu jarak antara suboksiput dan bregma (9,5 cm)
4. Diameter biparietal yaitu jarak antara kedua os. biparietal (9,25 cm)
5. Diameter bitemporalis yaitu jarak antara kedua os. temporalis (8 cm).
Ukuran Circumferensia :
1. Circumferensia fronto occipitalis yaitu keliling antara oksiput dan os. frontal (34 cm)
2. Circumferensia mento occipitalis yaitu keliling antara dagu dan oksiput (35 cm)
3. Circumferensia subocciput bregmatika yaitu keliling antara sub oksiput dan bregma (32 cm)
Diameter bahu 12 cm
Circumferensia bahu 34 cm
C. Gerakan Utama Mekanisme Persalinan Normal
Gerakan utama mekanisme persalinan normal :
1. Turunnya bagian terendah ke dasar panggul
2. Fleksi
Fleksi adalah kondisi kepala janin menekuk dengan kedua tangan menyilang di depan dada
3. Rotasi internal
4. Ekstensi
Ekstensi adalah kondisi kepala janin menengadah
5. Ekspulsi
6. Rotasi eksternal
7. Ekspulsi total
Pada presentasi kepala, bila his sudah cukup kuat, kepala akan turun dan mulai masuk ke dalam rongga panggul. Masuknya kepala melintasi pintu atas panggul dapat dalam keadaan sinklitismus, ialah bila arah sumbu kepala janin tegak lurus dengan bidang pintu atas panggul. Dapat pula kepala masuk dalam keadaan asinklitismus, yaitu arah sumbu kepala janin miring dengan bidang pintu atas panggul. Asinklitismus anterior menurut Naegele ialah apabila arah sumbu kepala membuat sudut lancip ke depan dengan pintu atas panggul. Dapat pula asinklitismus posterior menurut Litzman; keadaan adalah sebaliknya dan asinklitismus anterior.
Keadaan asinklitismus anterior lebih menguntungkan dari pada mekanisme turunnya kepala dengan asinklitismus posterior karena ruangan pelvis di daerah posterior adalah lebih luas dibandingkan dengan ruangan pelvis di daerah anterior. Hal asinklitismus penting, apabila daya akomodasi panggul agak terbatas. Akibat sumbu kepala janin yang eksentrik atau tidak simetris, dengan sumbu lebih mendekati suboksiput, maka tahanan oleh jaringan di bawahnya terhadap kepala yang akan menurun, menyebabkan bahwa kepala mengadakan fleksi di dalam rongga panggul menurut hukum koppel : a kali b = c kali d. Pergeseran di titik B lebih besar dari di titik A.
Apabila kepala masuk PAP dalam keadaan setengah fleksi maka akan terjadi posisi puncak kepala, apabila kepala masuk PAP dalam keadaan fleksi akan terjadi posisi dahi, apabila kepala masuk PAP dalam keadaan hiperekstensi akan terjadi posisi muka. Dengan fleksi kepala janin memasuki ruang panggul dengan ukuran yang paling kecil, yakni dengan diameter suboksipitobregmatikus (9,5 cm) dan dengan sirkumferensia suboksipitobregmatikus (32 cm). Sampai di dasar panggul kepala janin berada di dalam keadaan fleksi maksimal. Kepala yang sedang turun menemui diafragma pelvis yang berjalan dari belakang atas ke bawah depan. Akibat kombinasi elastisitas diafragma pelvis dan tekanan intrauterin disebabkan oleh his yang berulang-ulang, kepala mengadakan rotasi, disebut pula putaran paksi dalam. Di dalam hal mengadakan rotasi ubun-ubun kecil akan berputar ke arah depan, sehingga di dasar panggul ubun-ubun kecil berada di bawah simfisis. Sesudah kepala janin sampai di dasar panggul dan ubun-ubun kecil di bawah simfisis, maka dengan suboksiput sebagai hipomoklion, kepala mengadakan gerakan defleksi untuk dapat dilahirkan. Pada tiap his vulva lebih membuka dan kepala janin makin tampak. Perineum menjadi makin lebar dan tipis, anus membuka dinding rektum. Dengan kekuatan his bersama dengan kekuatan mengedan, berturut-turut tampak bregma, dahi, muka dan akhirnya dagu. Sesudah kepala lahir, kepala segera mengadakan rotasi, yang disebut putaran paksi luar.
Putaran paksi luar ini ialah gerakan kembali sebelum putaran paksi dalam terjadi, untuk menyesuaikan kedudukan kepala dengan punggung anak. Bahu melintasi pintu atas panggul dalam keadaan miring. Di dalam rongga panggul bahu akan menyesuaikan diri dengan bentuk panggul yang dilaluinya, sehingga di dasar panggul, apabila kepala telah dilahirkan, bahu akan berada dalam posisi depan belakang. Selanjutnya dilahirkan bahu depan terlebih dahulu baru kemudian bahu belakang. Demikian pula dilahirkan trokanter depan terlebih dahulu, baru kemudian trokanter belakang. Kemudian, bayi lahir seluruhnya.

Senin, 02 November 2009

Gizi Ibu Menyusui

Gizi Ibu Menyusui
a. Makanan harus bermutu tinggi, bergizi dan cukup kalori
b. Sebaiknya makan makanan yang banyak mengandung protein, banyak cairan, buah dan sayuran
Buah (4-5 potong) dan cukup cairan untuk mencegah sembelit. Sedangkan sayuran hijau sangat diperlukan untuk memperlancar produksi ASI karena mengandung fitoestrogen yang mampu meningkatkan kadar prolaktin dan oksitosin pada ibu menyusui. Kebutuhan sayuran 3-4 mangkok ukuran sedang sehari.
c. Energi 2800 kalori
Kebutuhan energi wanita dewasa 2000 kalori, kebutuhan energi ibu hamil 2300 kalori sedangkan kebutuhan energi ibu nifas 2800 kalori
d. Karbohidrat 60% total kalori
Karbohidrat merupakan sumber energi. Karbohidrat 60% dari total kalori setara dengan 4-5 piring nasi sehari. Sumber karbohidrat yang lain yaitu jagung, roti, kentang, sagu, ubi, gandum, oats dsb
e. Protein 58 gram
Protein merupakan zat pembangun dan memperbaiki sel-sel tubuh yang mengalami kerusakan. Kebutuhan protein 58 gram setara dengan 6 potong lauk nabati (tahu/tempe) dan 6 potong lauk hewani (ikan, telur, ayam dsb) sehari. Sumber protein juga bisa didapat dari jenis kacang-kacangan seperti kacang hijau, mette, kacang tanah, almond dsb
f. Lemak < 1/3 total kebutuhan kalori
Lemak juga merupakan sumber energi dan bisa didapat dari daging, minyak, mentega, kuning telur dsb. Kelebihan lemak disamping akan disimpan sebagai glikogen (lemak subcutan) yang menyebabkan kegemukan juga dapat menimbulkan ketositosis yang berakibat pada asidosis metabolik
g. Ferrum 32 mg
Tablet tambah darah diperlukan untuk mencegah anemia karena pengeluaran darah 100-200 cc pada saat persalinan. Ferrum didapat dari tablet tambah darah maupun konsumsi makanan yang banyak mengandung Fe seperti kangkung, bayam dan sayuran hijau lainnya
h. Untuk mencegah konstipasi minum 8-10 gelas air/hari
i. Kalsium 1100 mg
Sama seperti saat hamil, ibu menyusui juga membutuhkan kalsium karena kalsium akan diserap bayi melalui ASI untuk pertumbuhan tulang dan gigi. Apabila konsumsi kalsium kurang, kebutuhan kalsium bayi dari ASI akan didapat dengan mengambil kalsium pada tulang belakang ibu sehingga ibu rentan terjadi osteoporosis. Kebutuhan kalsium 1100 mg bisa diperoleh dari konsumsi susu 2 gelas sehari
j. Vitamin A 6.000 IU
Tujuan diberikannya vitamin A pada ibu menyusui agar bayi mendapatkan vitamin A melalui ASI yang diberikan oleh ibu, karena bayi rentan terjadi infeksi mata. Di samping suplemen vitamin A 200.000 IU yang diberikan pada ibu nifas dalam 3 hari postpartum, kebutuhan harian vitamin A ibu menyusui yaitu 6.000 IU atau setara dengan ½ buah wortel ukuran besar
k. Vitamin C 50 mg
Vitamin C diperlukan untuk pemulihan kondisi ibu menyusui. Vitamin C didapat dari buah dan sayuran

Pemerriksaan Fisik Pada Ibu Nifas

1. Tanda-Tanda Vital
a. Suhu
24 jam PP terjadi peningkatan suhu 0,3-0,5oC akibat kerja keras waktu melahirkan, kehilangan cairan dan kelelahan. Pada hari ketiga postpartum suhu akan kembali meningkat karena proses laktasi, buah dada sedikit bengkak. Apabila suhu tidak turun, perlu dicurigai adanya infeksi. Infeksi puerpuralis adalah infeksi pada masa nifas yang ditandai dengan adanya peningkatan suhu badan ibu nifas 38°C atau lebih yang terjadi antara hari ke 2-10 postpartum dan diukur per oral sedikitnya 4 kali sehari.
b. Nadi
Normalnya 60-90x/menit. Pada ibu nifas nadi akan lebih cepat tetapi tidak lebih dari atau sama dengan 110x/menit.
c. Tekanan Darah
Biasanya tidak berubah. Akan lebih rendah karena kelelahan, pengeluaran cairan tubuh dan perdarahan
d. Pernafasan
Normalnya 16-24x/menit. Pernafasan pada ibu postpartum berhubungan dengan nadi dan suhu. Apabila terjadi peningkatan nadi dan suhu, pernafasan juga akan meningkat
2. Kandung Kemih (Vesica Urinaria)
a. Odema dinding VU karena proses persalinan
Odema dinding VU disebabkan oleh penekanan kepala janin pada VU dan urethra saat proses persalinan berlangsung
b. VU kurang sensitif sehingga tertinggal urine residual
Kadang-kadang ibu postpartum mengalami sulit kencing karena spasme sfingter urethra oleh penekanan kepala janin dan miksi harus dilakukan kurang dari 6-8 jam postpartum
c. Retensio urine potensi terjadi infeksi
Urine residual yang tertinggal lama dalam VU akan menyebabkan perkembangbiakan mikroorganisme yang berakibat pada infeksi saluran kemih.

MERENCANAKAN DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

Keluarga Berencana
• Idealnya pasangan harus menunggu sekurang-kurangnya 2 tahun sebelum ibu hamil kembali. Setiap pasangan harus menentukan sendiri kapan dan bagaimana mereka ingin nlerencanakan tentang keluarganya. Namun, petugas kesenatan dapat membantu merencanakan keluarganya dengan mengajarkan kepada mereka tentang cara' mencegah kehamilan yang tidak diinginkan.
• Biasanya wanita tidak akan menghasilkan telur (ovulasi) sebelum ia mendapatkan lagi haidnya selama meneteki. Oleh karena itu, metoda amenore laktasi dapat dipakai sebelum haid pertama kembali untuk mencegah terjadinya kehamilan baru. Risiko cara ini ialah 2% kehamilan.
• Meskipun beberapa metoda KB mengandung risiko, menggunakan kontrasepsi tetap lebih aman, terutama apabila ibu sudah haid lagi.
• Sebelum menggunakan metoda KB, hal-hal berikut sebaiknya dijelaskan dahulu kepada ibu:
- bagaimana metoda ini dapat mencegah kehamilan dan efektivitasnya,
- kelebihan/keuntungannya,
- kekurangannya,
- efek samping,
- bagaimana menggunakan metoda itu,
- kapan metoda itu dapat mulai digunakan untuk wanita pascasalin yang menyusui.
• Jika seorang ibu/pasangan telah memilih metoda KB tertentu, ada baiknya untuk bertemu dengannya lagi dalam dua minggu untuk mengetahui apakah ada yang ingin ditanyakan oleh ibu/pasangan itu dan untuk melihat apakah metoda tersebut bekerja dengan baik.
Gizi
Ibu menyusui harus:
• Mengkonsumsi tambahan 500 kalori tiap hari.
• Makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan protein, mineral dan vitamin yang cukup.
• Minum sedikitnya 3 liter, air setiap hari (anjurkan ibu untuk minum setiap kali menyusui).
• Pil zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi setidaknya selama 40 hari pasca bersalin.
• Minum kapsul vitamin A (200.000 unit) agar bisa memberikan vitamin A kepada bayinya melalui ASInya.
Tanda bahaya pada ibu nifas
a. Sub Involusi Uterus
Perdarahan
Perdarahan post partum adalah perdarahan setelah anak lahir melebihi 500 ml. Perdarahan primer terjadi 24 jam post partum dan perdarahan sekunder terjadi sesudah itu.
Pengeluaran pervaginam berbau busuk
Metritis ditandai dengan lochea purulen dan berbau
b. Infeksi Saluran Kemih
Sakit pada perut bagian bawah/punggung dan nyeri saat BAK
Manifestasi klinis infeksi saluran kemih yaitu nyeri perut bagian bawah/pinggang, sakit saat BAK (disuria), frekuensi berkemih meningkat dengan jumlah sedikit dan kadang hematuria
c. Preekamsi dan eklamsi
Sakit kepala terus menerus, nyeri ulu hati dan gangguan penglihatan
Gejala pre eklamsi berat :
- tekanan diastolik > 110 mmHg
- proteinuria ≥ 2+
- oliguria < 400 ml per 24 jam
- edema paru, nafas pendek, sianosis, ronkhi +
- nyeri daerah epigastrium (ulu hati)
- gangguan penglihatan atau penglihatan berkabut
- nyeri kepala hebat, tidak berkurang dengan analgesic biasa
- hiperrefleksia
Pembengkakan di wajah dan tangan
Pre eklamsi ditandai dengan hipertensi, edema (bengkak) dan proteinuri positif
Eklamsi
Eklamsi adalah kelanjutan dari pre eklamsi yang ditandai dengan kejang
d. Infeksi Puerpuralis
Demam Tinggi
Infeksi nifas apabila suhu badan ibu nifas 38°C atau lebih yang terjadi antara hari ke 2-10 postpartum dan diukur per oral sedikitnya 4 kali sehari
e. Mastitis
Payudara merah, panas dan sakit
Mastitis adalah infeksi payudara pada masa nifas yang disebabkan staphylococcus aereus dan terjadi pada minggu 3-4 post partum. Mastitis ditandai dengan payudara merah mengkilat, bengkak, dan nyeri
f. Kehilangan nafsu makan
Kehilangan nafsu makan akan mengganggu proses laktasi
g. Thromboflebitis
Rasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan pada kaki
Tromboflebitis adalah invasi mikroorganisme pathogen yang mengikuti aliran darah sepanjang vena dan cabang-cabangnya
h. Postpartum Blues
Ibu menyusui merasa sangat sedih dan tidak mampu mengasuh bayinya sendiri
Postpartum blues merupakan kemurungan pada masa nifas dan dapat berlanjut menjadi depresi postpartum yang ditandai dengan ibu merasa tidak mampu mengasuh bayinya, berfikir untuk mencederai bayinya dan halusinasi
i. Ibu Nifas dengan Penyakit Jantung
Ibu menyusui merasa cepat letih dan terengah-engah saat beraktivitas
Ibu menyusui merasa cepat letih, nafas terengah-engah saat melakukan aktivitas yang tergolong ringan merupakan salah satu gejala penyakit jantung
Senam Nifas
• Senam Nifas dilakukan 24-36 jam Postpartum dan dilakukan bertahap
• Manfaat senam nifas :
- Mengencangkan dinding abdomen
- Mengembalikan keadaan tubuh seperti semula
- Mempercepat involusi
- Meningkatkan tonus otot, kekuatan, elastisitas otot sehingga dapat berfungsi kembali
- Memperlancar peredaran darah tubuh
• Diskusikan pentingnya mengembalikan otot-otot perut dan panggul kembali normal. Ibu akan merasa lebih kuat dan ini menyebabkan otot perutnya menjadi kuat sehingga mengurangi rasa sakit pada punggung.
• Jelaskan bahwa latihan tertentu beberapa menit setiap hari sangat membantu, seperti:
- Dengan tidur telentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi menarik nafas, tahan nafas kedalam dan angkat dagu ke dada: tahan satu hitungan sampai 5. Rileks dan ulangi 10 kali.
- Untuk memperkuat tonus otot vagina (latihan Kegel).
• Berdiri dengan tungkai dirapatkan. Kencangkan otot-otot, pantat dan pinggul dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
Mulai dengan mengerjakan 5 kali latihan untuk setiap gerakan. Setiap minggu naikkan jumlah latihan 5 kali lebih banyak. Pada minggu ke-6 setelah persalinan ibu harus mengerjakan setiap gerakan sebanyak 30 kali.
Menyusui
• Menyusui harus dilakukan segera setelah kelahiran selagi bayi dalam keadaan terjaga. Menyusui segera menaikkan oksitoksin, yang juga menaikkan involusi pada uterus. Juga menaikkan ikatan dini antara ibu dan anak.
• Bayi harus hanya disusui saja sekurang-kurangnya selama 4 bulan pertama. Bayi harus disusui sesuai tuntutan (kapan saja ia lapar) dan tanpa harus menggunakan jadwal.
• ASI merupakan makanan terbaik bagi bayi, yang memberikan kalori dan gizi yang diperlukan bayi untuk 4 bulan pertama sehingga bayi mendapatkan kenaikan berat badan secara normal, karena semua gizi didapat sesuai dengan kebutuhan bayi. Mudah untuk dicerna. Memberikan perlindungan yang penting dari infeksi. Juga segar, bersih dan siap diminum.
• Tidak menggunakan botol susu/empeng karena bayi akan merasa asing dengan puting susu ibu dan berpengaruh terhadap pertumbuhan gigi.
• Mengeluarkan ASI dengan memompa/memerah dengan tangan
• Mengendalikan emosi dan pikiran agar tenang karena emosi mempengaruhi jumlah dan produksi ASI

Rabu, 08 April 2009

Kistadenoma Ovarii Musinosum

Kistadenoma ovarii musinosum merupakan salah satu klasifikasi tumor ovarii neoplastik jinak jenis tumor kistik. Asal tumor ini belum diketahui dengan pasti. Menurut Meyer, id mungkin berasal dari ceratoma dimana dalam pertumbuhannya suatu elemen mengalahkan elemen - elemen lain. Jenis ini dapat mencapai ukuran besar. Ukuran yang terbesar yang pernah dilaporkan adalah 328 pound.
Angka Kejadian
Di Indonesia, Hartadi (1970) menemukan frekuensi sebesar 27%; sedangkan Gunawan (1977) 29,9%; Sapardan (1970) 37,2% dan Djaswadi 15,1%. Tumor ini paling sering terdapat pada wanita berusia antara 20 - 50 th, dan jarang sekali pada masa pubertas.
a. Makroskopis
Tumor ini mempunyai bentuk bulat, avoid atau bentuk tidak teratur, dengan permukaan yang rata dan berwarna putih atau putih kebiru - biruan. Di beberapa tempat dindingnya sangat tipis sehingga transparan. Umunya tidak mengadakan perlekatan dengan sekitarnya. Bila ada perlekatan maka ini disebabkan oleh peradangan dan bukan oleh keganasan. Isi kista umumnya cairan yang jernih, kadang - kadang sangat kental berisi mucus. Kista ini biasanya bersifat multilceluler.
Jika terjadi sobekan pada dinding kista, maka sel-sel epitel dapat tersebar pada permukaan peritoneum rongga perut, dan dengan sekresinya menyebabkan pseudomiksoma peritonci. Akibatnya timbul penyakit menahun dengan musim terus bertambah dan menyebabkan perlekatan. Akhirnya penderita meninggal karena ileus.
b. Mikroskopik
Pada pemeriksaan mikroskopik tampak dinding kista dilapisi oleh epitel dengan inti pada dasar sel warnanya pucat, dan letaknya di antara sel-sel yang memudar karena terisi lendir.
Pada kista-kista yang besar, sel-sel epitel tampak lebih rata (pendek). Kadang-kadang tampak gambaran papillomateur, tapi jarang seperti pada cyctadenoma serosum. Lapisan epitel ini bersifat adenomateus, menyebabkan invaginasi sehingga timbul kista baru, anak kista.
Histogenesis
1. Kista ini sebagian besar dianggap berasal dari teratoma dengan sifat-sifat endodemik, yang menonjol.
2. Ada pula yang menyatakan berasal dari tumor brenner
3. Metaplasia dari epitel geminal
Gejala-gejala
§ Teraba bagian pada perut bagian bawah yang padat kenyal
§ Gangguan siklus menstruasi
§ Sesak nafas akibat:
o Dorongan tumor
o Hidrotoraks atau asites
§ Perasaan berat di perut bagian bawah
Pada pemeriksaan:
§ Teraba tumor: kistosa, padat atau padat kenyal
§ Tanda-tanda cairan bebas-asites
§ Pemeriksaan bimanual teraba tumor bebas dari uterus
§ Alat diagnosis pembantu dengan
a. Laparaskopi
b. Ultrasonografi
c. Foto rontgen
d. Fungsi cairan asites untuk patologi klinik dan patologi anatomi
Penanganan
Penanganan terdiri atas pengangkatan tumor. Jika pada operasi tumor sudah cukup besar sehingga tidak tampak banyak sisa oavarium yang normal, biasanya dilakukan pengangkatan ovarium beserta tuba (Salpingo-ooforektomi). Pada waktu mengangkat kista, diusahakan mengangkatnya in toto tanpa mengadakan fungsi dahulu, untuk mencegah timbulnya pseudomiksoma paeritonei karena tercecernya isi kista.
Pencegahan
Tidak ada upaya pencegahan khusus yang dapat dilakukan agar terhindar dari penyakit ini. Upaya yang bisa dilakukan adalah untuk mengetahui secara dini penyakit ini sehingga pengobatan yang dilakukan memberikan hasil yang baik dengan komplikasi yang minimal. Upaya yang dilakukan adalah dengan melakukan pemeriksaan secara berkala yang meliputi:
1. Pemeriksaan klinis genekologik untuk mendeteksi adanya kista atau pembesaran ovarium lainnya.
2. Pemeriksaan ultrasonografi (USG) bila perlu dengan alat Doppler untuk mendeteksi aliran darah.
3. Pemeriksaan petanda tumor (tumor marker)
4. Pemeriksaan CT-Scan/MRI bila dianggap perlu
Pemeriksaan tersebut di atas sangat dianjurkan terutama wanita yang mempunyai resiko akan terjadi kanker ovarium, yaitu :
1. Wanita yang haid pertama lebih awal dan menopouse lebih lambat
2. Wanita yang tidak pernah atau sulit hamil
3. Wanita dengan riwayat keluarga menderita kanker ovarium
4. Wanita Penderita kanker payudara dan kolon

Condiloma Akuminata

Ø Pengertian
Candiloma Akuminata terjadi sebagai lesipapi tomatosa pada vulva dan dapat melibatkan vagina atau serviks.
Kondiloma akuminata merupakan pertumbuhan pada kulit dan selaput lendir yang menyerupai jengger ayam jago.
Kandiloma akuminata merupakan sejenis penyakit kelamin yang boleh merebak melalui hubungan seksual.
Condiloma akuminata merupakan kutil-kutil yang runcing dan biasanya tumbuh sebagai akibat flour albus yang banyak.
Ø Etiologi
Etiologi Condiloma akiminata belum jelas. Beberapa sarjana menyatakan pertumbuhan itu disebabkan oleh virus HPV, akan tetapi ada pula yang berpendapat bahwa epidermis terangsang getah vagina, sehingga terjadi pertumbuhan-pertumbuhan kapiler. Memang pada Condiloma akuminata sering pula dijumpai flour albus akibat peradangan oleh trichomonas vaginalis, Candida albicans atau gonokokkus. Karena itu 3 jenis infeksi ini selalu harus diperiksa dan diobati lebih dahulu sebelum terapi ditujukan kepala kondilomanya.
Condiloma akuminata juga dikenal sebagai anogenital warts, genital warts/venereal wart, condiloma akuminata merupakan penyakit menular seksual, ditemukan pada laki-laki ataupun perempuan disebabkan infeksi virus human papiloma (HPV) tipe 6 dan 11.
Adapun tempat virus masuk melalui penis, vagina, anus dimana melalui sentuhan langsung dari kulit ke kulit ketika melakukan hubungan seksual melalui vagina, dubur atau secara oral dengan seorang yang telah mengidap penyakit ini. Untuk masa inkubasinya 2-3 bulan.
Ø Gejala
Kondiloma akuminata paling sering tumbuh di permukaan tubuh yang hangat dan lembab, lipatan. Pada laki-laki area yang sering terkena adalah ujung dan batang penis dan di bawah kulit depannya (Jika tidak disunat). Sedangkan pada di area vulva, dinding vagina, leher rahim (serviks) dan kulit di sekeliling vagina.
Penyakit ini juga bisa terjadi di daerah sekeliling anus dan rektum, terutama pada laki-laki homoseksual dan wanita yang melakukan hubungan seksual melalui dubur. Dimana kutil biasanya muncul dalam waktu 1-6 bulan setelah terinfeksi, dimulai sebagian pembengkakan kecil yang lembut, lembab, berwarna merah atau pink. Bisa tumbuh dengan cepat dan memiliki tangkai. Seringkali tumbuh beberapa kutil dan permukaan yang kasar memberikan gambaran seperti bunga kol. Pada wanita hamil pada gangguan sistem kekebalan dan pada orang yang kulitnya meradang, pertumbuhan kutil ini sangat cepat.
Ø Cara Pemberantasan
A. Upaya Pencegahan
Hindari kontak dengan sesi dari orang lain. Penelitian yang dilakukan belakangan ini menunjukkan bahwa pemakaian kondom pada pria ternyata tidak mencegah terjadinya infeksi.
B. Pengawasan Penderita, kontak, dan lingkungan sekitar
· Laporan kepada institusi kesehatan setempat
· Investigasi terhadap kontak dan sumber infeksi terhadap mereka yang kontak dan melakukan hubungan seks dengan penderita cukup pada kulit kelamin, harus dilakukan pemeriksaan dan bila perlu diberikan pengobatan.
Ø Pengobatan
Adapun tujuan utama pengobatan adalah menghilangkan gejala klinik yang tampak atau warts banyak pilihan pengobatan dapat diberikan secara topikal, bedah dan sistemik, keputusan pemilihan pengobatan tergantung kondisi penderita, ukuran jenis, lokasi lesi, gambaran morfologi, ketrampilan dokter dan biaya. Untuk wanita hamil dilakukan pengobatan sebelum bersalin, yakni dengan eksisi dengan elektrokauter apabila kondilomanya kecil-kecil atau hanya beberapa tetapi besar-besar, awal hubungan dengan dasarnya tidak terlampau lebar.
Namun ada juga dokter-dokter yang lebih suka mengobati kondiloma akuminata dengan ting ture podofilin yang setiap kali dioleskan pada pertumbuhan-pertumbuhan, walaupun lama tapi hasilnya cukup memuaskan, tetapi kalau papilomatosis yang cukup luas maka dilakukan operasi caesar untuk melahirkan bayinya.
Bersihkan/irigasi lokasi lesi dengan larutan antisepik abrasi dengan kauter elektrik pada semua lesi yang ditemukan.
Pilihan terapi lokal lainnya :
· Asam triklord asetat 40-50%
· Asam salisilat 20-40% (Hndungi bagian sekitar lesi dengan vaselih agar tidak membakar mukosa yang sehat).
· Berikan pula asikklovin 200 mg setiap 4 jam
· Beri antibiotika profilaksis pasca ablasi (amplisilin + sulbaktam 2,25 gram/oral dosis tunggal)
· Bila timbul lesi yang sangat ekstensif (pasca pengobatan) pertimbangkan kemungkinan adanya HIV.
· Obati pula pasangannya dengan terapi yang sama, gunakan metode banier (kondom) apabila melakukan hubungan seks.