Definisi
a. Pre eklampsi ialah penyakit dengan tanda – tanda hipertensi, edema, dan proteinuria yang timbul karena kehamilan. Penyakit ini umumnya terjadi dalm triwulan ke-3 kehamilan, tetapi dapat terjadi sebelumnya, misalnya pada mola hidatidosa (Prawirohardjo, 2005 : 282).
b. Pre eklampsi adalah timbulnya hipertensi disertai proteinuria dan edema akibat kehamilan setelah usia kehamilan 20 minggu atau segera setelah persalinan (Mansjoer, 2001 : 270).
c. Pre eklampsi adalah penyakit primigravida dan kalau timbul pada seorang multigravida biasanya ada factor predisposisi seperti hipertensi, diabetes atau kehamilan ganda. (Sastrawinata, 1981 : 92)
Etiologi
Apa yang menjadi penyebab pre eklampsi sampai sekarang belum diketahui. Telah terdapat banyak teori yang mencoba menerangkan sebab-sebab penyakit tersebut, akan tetapi tidak ada yang dapat memberi jawaban yang memuaskan. Teori yang dapat diterima harus dapat menerangkan hal-hal berikut :
(1). Sebab bertambahnya frekuensi pada primigraviditas, kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidaitdosa.
(2). Sebab bertambahnya frekuensi dengan makin tuanya kehamilan.
(3). Sebab dapat terjadinya perbaikan keadaan penderita dengan kematian janin dalam uterus.
(4). Sebab jarangnya terjadi eklampsi pada kehamilan-kehamilan berikutnya.
(5). Sebab timbulnya hipertensi, edema, proteinuria, kejang, dan koma.
Teori yang dewasa ini banyak dikemukakan sebagai sebab pre eklampsi adalah iskemia plasenta. Akan tetapi, dengan teori ini tidak dapat diterangkan semua hal yang bretalian dengan penyakit itu. Rupanya tidak hanya satu faktor, melainkan banyak faktor yang menyebabkan pre eklampsi dan eklampsi. Diantara faktor-faktor yang ditemukan sering kali sukar ditentukan mana yang sebab dan mana yang akibat. (Prawirohardjo, 2005 : 282)
Patofisiologi
Di dalam kehamilan dapat terjadi peningkatam curah jantung dan resistensi pembuluh darah sistemik. Maka akan terjadi gangguan relaksasi pembuluh darah sehingga menyebabkan tekanan darah meningkat. Karena tekanan darah meningkat dapat menyebabkan aliran darah menurun sehingga terjadi peningkatan premeabilitas membran yang berpengaruh pada filtrasi glomerulus sehingga filtrasi glomerulus menurun dan terjadi proteinuria secara retensi air dan garam, karena hal tersebut diatas maka sering timbul salah satu dari gejala pre eklampsi yaitu oedem. Pada pre eklampsi berat disertai dengan nyeri kepala, gangguan penglihatan, muntah dan nyeri epigastrium. Sedangkan pada eklampsi disertai dengan kejang.
Faktor-faktor penyebab Pre eklampsi
1. Primigravida / Multigravida
2. Sosial-ekonomi
3. Mempunyai kecenderungan penyakit hipertensi dalam kehamilan atau faktor keturunan
4. Mempunyai riwayat penyakit yang menyertai seperti : DM, Ginjal dan Jantung.
5. Kehamilan ganda
6. Mola hidatidosa
7. Obesitas
8. Umur lebih dari 35 tahun.
(Prawirohardjo, 2005 : 282)
Tanda dan gejala Pre eklampsi Ringan
1. Tekanan darah sistolik 140 atau kenaikan 30mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
2. Tekanan darah diastolik 90 atau kenaikan 15mmHg dengan interval pemeriksaan 6 jam.
3. Kenaikan berat badan 1 kg atau lebih dalam seminggu.
4. Proteinuria 0,3 gr atau lebih dengan tingkat kualitatif plus 1 sampai 2 pada urin kateter atau urin aliran pertengahan. (Manuaba, 1998 : 242)
Komplikasi dari pre eklampsi jika tidak segera ditangani
a. Iskemi Utero plasenta
- Pertumbuhan janin terhambat / kematian janin
- Persalinan prematur
- Solusio plasenta
b. Spasme arteriolar
- Pedarahan serebral
- Gagal jantung, ginjal, hati
- Ablasio retina
- Tromboembolisme
- Gangguan pembekuan darah
c. Kejang dan koma
- Trauma karena kejang
- Aspirasi cairan, darah, muntahan, dengan akibat gangguan pernafasan
d. Penanganan tidak cepat
- Pneumonia
- Infeksi saluran kemih
- Kelebihan cairan
- Komplikasi anestesi atau tindakan obstetri.
(Saifuddin, 2002 : 210)
Penanganan Pada Pre eklampsi Ringan
Pada pre eklampsi ringan penanganan simtomatis dan berobat jalan dengan memberikan :
1. Mencegah kenaikan peningkatan tekanan darah (berlanjut menjadi pre eklampsi berat), dengan memberikan obat antihipertensif.
2. Sedativa ringan : Phenobarbital 3 x 30 mgr, Valium 3 x 10 mgr
3. Obat penunjang : Vitamin B kompleks, Vitamin C, Vitamin E, Zat besi
4. Nasehat
- Garam dalam makanan dikurangi
- Lebih banyak istirahat baring ke arah punggung bayi, istirahat baring 2 jam siang hari dan > 8 jam pada malam hari.
- Segera datang memeriksakan diri, bila terdapat gejala sakit kepala, mata kabur, edema mendadak atau berat badan naik, pernapasan semakin sesak, nyeri pada epigastrium, kesadaran makin berkurang, gerak janin melemah, pengeluaran urin berkurang.
5. Jadwal pemeriksaan hamil dipercepat dan diperketat.
Pasien hamil hendaknya diperiksa sekali 2 minggu setelah bulan ke 6 dan sekali seminggu pada bulan terakhir, gunanya adalah untuk menilai perkembangan kehamilan dan kesejahteraan janin, apakah ada perburukan keluhan subyektif, peningkatan berat badan berlebih, kenaikan tekanan darah, dan melakukan pemeriksaan penunjang lain sesuai kebutuhan, terutama protein urin. Petunjuk untuk segera memasukan penderita ke rumah sakit atau merujuk penderita perlu memperhatikan hal berikut :
- Bila tekanan darah 140/90 mmHg atau lebih
- Protein dalam urin 1 plus atau lebih
- Edema bertambah dengan mendadak
- Terdapat gejala dan keluhan subjektif
(Manuaba, 1998 :244)
Minggu, 15 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar