Sabtu, 14 Februari 2009

Persalinan

Definisi
a. Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun kedalam jalan lahir. (Prawirohardjo, 2002:100).
b. Persalinan adalah proses pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup dari dalam uterus melalui vagina ke dunia luar. (Prawirohardjo,1997:3).
c. Persalinan normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi pada kehamilan cukup bulan (37-42 minggu) lahir spontan dengan presentasi belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu maupun pada janin. (Prawirohardjo, 2002:100).
d. Persalinan normal adalah bila bayi lahir dengan presentasi belakang kepala tanpa memakai alat-alat atau pertolongan istimewa serta tidak melukai ibu dan bayi, dan umumnya berlangsung dalam waktu kurang dari 24 jam. (Prawirohardjo, 1997: 4)
e. Persalinan normal adalah proses pengeluaran bayi dengan usia kehamilan cukup bulan, letak memanjang, atau sejajar sumbu badan ibu, presentasi belakang kepala, keseimbangan diamater kepala bayi dan panggul ibu, serta dengan tenaga ibu sendiri. (Manuaba,1998 :157).
Etiologi
Apa yang menyebabkan terjadinya persalinan belum diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori-teori yang kompleks antara lain dikemukakan faktor-faktor hormonal, struktur rahim, sirkulasi rahim. Pengaruh tekanan pada syaraf dan nutrisi :
a) Teori penurunan hormon : 1-2 minggu sebelum partus mulai terjadi penurunan kadar hormon estrogen dan progesteron. Progesteron bekerja sebagai penenang otot-otot polos rahim dan akan menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga timbul his bila kadar progesteron turun.
b) Teori plasenta menjadi tua : akan menyebabkan turunnya kadar estrogen dan progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan kontraksi rahim.
c) Teori distensi rahim : Rahim yang menjadi besar dan meregang menyebabkan iskemia otot-otot rahim, sehingga menganggu sirkulasi utero-plasenter.
d) Teori iritasi mekanik : di belakang serviks terletak ganglion servikate (fleksus Frankerhouser) bila ganglion ini digeser dan ditekan. Misalnya oleh kepala janin, akan timbul kontraksi uterus. (Mochtar, 1998 : 158).
Tanda-tanda Inpartu
1. Rasa sakit yang datangnya lebih kuat, sering dan teratur
2. Keluar lendir campur darah (show) yang lebih banyak karena robekan-robekan kecil pada serviks.
3. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.
4. Pada pemeriksaan dalam : serviks mendatar dan pembukaan telah ada.
Seperti telah dikemukakan terdahulu. Faktor-faktor yang berperan dalam persalinan adalah :
1. Kekuatan mendorong janin keluar (power)
- His (kontraksi uterus)
- Kontraksi otot-otot dinding perut
- Kontraksi diafragma
- Ligmentous action terutama ligamentum rotundum
2. Faktor janin
3. Faktor jalan lahir
Mekanisme Persalinan
Proses persalinan terdiri dari 4 kala yaitu :
a. Kala I (kala pembukaan)
Inpartu (partus mulai) ditandai dengan keluarnya lendir bercampur darah (bloody show), karena serviks mulai membuka (dilatasi) dan mendatar (effacement).
Kala pembukaan dibagi atas 2 fase, yaitu :
1. Fase laten : dimana pembukaan serviks berlangsung lambat sampai pembukaan 3 cm berlangsung dalam 7-8 jam.
2. Fase aktif : berlangsung selama 6 jam dan dibagi atas 3 subfase:
- Periode akselarasi : berlangsung 2 jam pembukaan menjadi 2 cm.
- Periode dilatasi maksimal (steady) : selama 2 jam pembukaan berlangsung cepat menjadi 9 cm.
- Periode deselarasi : berlangsung lambat, dalam waktu 2 jam pembukaan jadi 10 cm atau lengkap.
Kala I pada primi berlangsung 13-14 jam pada multi berlangsung 6-7 jam.
b. Kala II (kala pengeluaran janin)
Pada kala pengeluaran janin, his terkoordinir, kuat, cepat, dan lebih lama kira-kira 2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun masuk ruang panggul sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara reflektoris menimbulkan rasa mengedan. Karena tekanan pada rektum ibu merasa seperti mau buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu his kepala janin mulai kelihatan vulva membuka dan perineum meregang. Dengan his mengedan yang terpimpin akan lahirlah kepala, diikuti oleh seluruh badan janin, kala II pada primi berlangsung 1 ½ - 2 jam pada multi berlangsung ½ - 1 jam.
c. Kala III (Kala Pengeluaran Uri)
Setelah bayi lahir, kontraksi rahim istirahat sebentar. Uterus teraba keras dengan fundus uteri setinggi pusat dan berisi plasenta yang menjadi tebal 2x sebelumnya. Dalam waktu 1-5 menit seluruh plasenta terlepas, terdorong ke dalam vagina dan akan lahir spontan atu dengan sedikit dorongan dari atas symfisis atau fundus uteri. Seluruh proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Pengeluaran plasenta disertai dengan pengeluaran darah kira-kira 100-200 cc.
d. Kala IV
Adalah kala pengawasan selama 2 jam setelah bayi dan uri lahir untuk mengamati keadaan ibu terutama pada bahaya perdarahan post partum. (Mochtar, 1998 : 94-97).
Pada saat tanda persalinan terjadi lightening menjelang minggu ke-36 pada primigravida terjadi penurunan fundus uteri karena kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan kontraksi braxton hiks, ketegangan dinding perut, ketegangan ligamentum rotundum dan gaya berat janin dimana kepala ke arah bawah. Gambaran lightening pada primigravida menunjukan hubungan normal antara 3P yaitu power (kekuatan his), pessage (jalan lahir normal), dan pasanger (janinnya dan plasenta). Pada multipara gambarannya tidak jelas karena kepala janin baru masuk pintu atas panggul menjelang persalinan.
- Terjadinya his permulaan pada saat hamil muda sering terjadi kontraksi braxton hicks terjadi karena perubahan keseimbangan estrogen, progesteron dan memberikan kesempatan rangsangan oksitosin. Dengan makin tua kehamilan pengeluaran estrogen dan progesteron makin berkurang sehingga oksitosin dapat menimbulkan kontraksi lebih sering.
Sifat his palsu
· Rasa nyeri ringan di bagian bawah
· Datangnya tidak teratur
· Tidak ada perubahan pada serviks
· Durasinya pendek
- Pada tanda persalinan terjadi his persalinan yang mempunyai sifat pinggang terasa sakit yang menjalar ke depan, sifatnya teratur, durasi makin pendek dan kekuatannya makin besar, mempunyai pengaruh terhadap serviks, makin beraktivitas kekuatan makin bertambah. Serta terjadi pengeluaran darah dan lendir. Dengan his persalinan terjadi perubahan pada serviks yang menimbulkan pendataran dan pembukaan, pembukaan menyebabkan lendir yang terdapat pada kanalis servikalis lepas. Terjadi juga perdarahan karena kapiler pembuluh darah pecah. Dalam tanda persalinan ditandai juga dengan adanya pengeluaran cairan biasa terjadi karena ketuban pecah biasanya ketuban baru pecah menjelang pembukaan lengkap.
- Dalam pembagian tahap persalinan pada kala I pembukaan yang berlangsung antara pembukaan nol sampai lengkap, lamanya kala I untuk primi berlangsung 12 jam sedangkan multi gravida sekitar 8 jam. Pada kala II gejalanya his semakin kuat dengan interval 2-3 menit dengan durasi 50-100 detik. Menjelang akhir kala I ketuban pecah ditandai pengeluaran cairan dan diikuti keinginan mengejan kedua kekuatan his dan mengejan lebih mendorong kepala bayi sehingga terjadi kepala membuka pintu dan sub occiput bertindak sebagai hipomoglion berturut-turut lahir ubun-ubun besar, dahi hidung dan muka dan kepala seluruhnya yang diikuti putar paksi luar untuk menyesuaikan kepala pada punggung setelah putar paksi luar berlangsung persalinan bayi ditolong dengan cara kepala dipegang pada os occiput dan dibawah dagu ditarik curam kebawah untuk melahirkan bahu depan dan curam keatas untuk melahirkan sisa badan bayi. Bayi lahir diikuti oleh sisa air ketuban. Lamanya Kala II untuk primi 50 menit untuk multi 30 menit.(Manuaba, 1998:165)
- Dalam kala III lepasnya plasenta sudah dapat diperkirakan dengan memperhatikan tanda-tanda uetrus menjadi bundar, uterus terdorong ke atas plasenta di leps segmen bawah rahim tali pusat bertambah panjang dan terjadi perdarahan. Melahirkan plasenta dilakukan dengan dorongan ringan secara crede pada fundus uteri.(Manuaba, 1998:166)
- Kemudian pada Kala IV dilakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama, perdarahan dianggap masih normal bila jumlahnya tidak melebihi 400 sampai 500 cc. (Manuaba, 1998:166)
Observasi yang dilakukan :
- Tingkat kesadaran penderita
- Pemeriksaan TTV : tekanan darah, nadi, pernapasan
- Kontraksi uterus
- Terjadinya perdarahan (Manuaba, 1998 : 163-166)

Tidak ada komentar: