Sampai saat ini penyebab pasti mioma uteri belum diketahui. Namun ada teori yang menyatakan tumor jinak ini tumbuh akibat rangsangan yang kuat dari hormon estrogen. Tingginya kadar hormon ini bisa berasal dari dalam tubuh akibat produksi ovarium yang berlebihan atau akibat penggunaan hormon dari luar. Pertumbuhan sel jadi abnormal karena otot rahim berkembang secara berlebihan.
Mioma cenderung dijumpai pada wanita usia reprodukif. Yang menjadi kekhawatiran apabila mioma dijumpai pada seorang wanita yang belum menikah atau belum mendapatkan momongan. Apalagi bila dokter sudah mengatakan tindakan pengangkatan mioma disertai dengan pengangkatan rahim. Mioma pada wanita yang memasuki usia menopause akan mengecil dengan sendirinya karena fungsi dari ovarium tidak maksimal lagi dan rangsangan estrogen juga ikut berkurang.
Menurut letaknya di rahim, mioma dibagi menjadi 3 :
1. Mioma uteri subserosum, berada di lapisan luar rahim
2. Mioma uteri, di bagian tengah otot rahim
3. Mioma uteri subserosum, di lapisan dalam mukosa rahim
Mioma uteri submukosum dan menggantung dalam kavum uteri, tidak perlu tindakan pengangkatan rahim, jadi hanya miomanya saja yang diambil dengan teknik miomektomi dan pasien masih memiliki potensi untuk hamil.
Pada mioma uteri subserosum yang berpotensi mempersulit kehamilan, namun tindakan operasi juga tidak perlu pengakatan rahim.Untuk mioma uteri intramural masih ada beberapa faktor yang dipertimbangkan. Bila ukurannya kecil dan tidak ada gangguan, maka operasi belum perlu dilakukan. Bila ukurannya lebih dari 10cm dan tidak bisa diatasi lagi dengan obat ataupun curretage (jika perdarahan), maka sebaiknya dilakukan operasi pengangkatan rahim.
Histerektomi bisa dilakukan dengan membuka dinding perut atau dilakukan dari vagina. Jenis triama intra mural dengan atau tanpa perdarahan dan apabila masih takut untuk operasi dapat dipasang spiral yang mengandung levonorgestrel pada kavum uteri agar perdarahannya berkurang dan pembesaran mioma bisa ditahan. Spiral ini dapat dipakai sampai 5 tahun.
Selasa, 10 Februari 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar