Jumat, 06 Februari 2009

Konsep Keluarga

a. Definisi Keluarga
Keluarga adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih, yang dipersatukan oleh hubungan darah, perkawinan, adopsi atau pengakuan sebagai anggota keluarga yang tinggal bersama, satu kesatuan/ unit yang membina kerjasama yang bersumber dari kebudayaan umum, dimana setiap anggotanya belajar dan melakukan perannya seperti yang diharapkan. Keluarga sebagai suatu sistem sosial melakukan beberapa fungsi yang paling dasar seperti memberikan keturunan, sosialisasi, psikologi, seleksi, proteksi dan sebagainya (Effendy N, 1997: 5).
b. Struktur Keluarga
Struktur keluarga menurut Effendy (1997: 33) terdiri dari bermacam-macam, diantaranya adalah :
1) Patrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi, dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah.
2) Matrilineal adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sanak saudara sedarah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu.
3) Matrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga darah istri.
4) Patrilokal adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah suami.
5) Keluarga kawinan adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami atau istri.
c. Tipe/ Bentuk Keluarga
Tipe keluarga menurut Effendy N (1997: 34) antara lain :
1) Keluarga Inti (Nuclear Family) adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.
2) Keluarga Besar (Extended Family) adalah keluarga inti ditambah dengan sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3) Keluarga Berantai (Serial Family) adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.
4) Keluarga duda/ janda (Single Family) adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.
5) Keluarga Berkomposisi (Composite) adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama.
6) Keluarga Kabitas (Cahabitation) adalah dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.
d. Fungsi Keluarga Dalam Masyarakat
Menurut Effendy N (1997: 35), ada beberapa fungsi yang dapat dijalankan keluarga sebagai berikut :
1) Fungsi pendidikan. Dalam hal ini tugas keluarga adalah mendidik dan menyekolahkan anak untuk mempersiapkan kedewasaan dan masa depan anak bila kelak dewasa nanti.
2) Fungsi sosial anak. Tugas keluarga dalam menjalankan fungsi ini adalah bagaimana keluarga menyiapkan anak menjadi anggota masyarakat yang baik.
3) Fungsi perlindungan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah melindungi anak dari tindakan-tindakan yang tidak baik, sehingga anggota keluarga merasa terlindungi dan merasa aman.
4) Fungsi perasaan. Tugas keluarga dalam hal ini adalah menjaga secara instuitif, merasakan perasaan dan suasana anak dan anggota yang lain dalam berkomunikasi dan berinteraksi antar sesama anggota keluarga sehingga saling pengertian satu sama lain dalam menumbuhkan keharmonisan dalam keluarga.
5) Fungsi religius. Tugas keluarga dalam fungsi ini adalah memperkenalkan dan mengajak anak dan anggota keluarga yang lain dalam kehidupan beargama dan tugas kepala keluarga untuk menanamkan keyakinan bahwa ada kekuatan lain yang mengatur kehidupan ini dan ada kehidupan lain setelah di dunia ini.
6) Fungsi ekonomis. Tugas kepala keluarga dalam hal ini adalah mencari sumber-sumber kehidupan dalam memenuhi fungsi-fungsi keluarga yang lain, kepala keluarga bekerja untuk memperoleh penghasilan, mengatur penghasilan tersebut sedemikan rupa sehingga dapat memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga.
7) Fungsi rekreatif. Tugas keluarga dalam fungsi rekreasi ini tidak selalu harus pergi ke tempat rekreasi, tetapi yang penting bagaimana menciptakan suasana yang menyenangkan dalam keluarga sehingga dapat mencapai keseimbangan kepribadian masing-masing anggotanya. Reaksi dapat dilakkan di rumah dengna cara nonton televisi bersama, bercerita tentang pengalaman masing-masing dan sebagainya.
8) Fungsi biologis. Tugas keluarga yang utama dalam hal ini adalah untuk meneruskan keturunan sebagai generasi penerus.
e. Kesehatan keluarga
Kesehatan keluarga adalah sehat secara fisik, mental dan sosial dimana memungkinkan setiap manusia untuk hidup produktif baik secara sosial maupun ekonomis (Bapelkes, 2004: 66).
Kesehatan keluarga adalah kesehatan yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan tingkat sosial ekonomi dari masyarakat. Yang sehat merupakan produktifitas yang tinggi, mereka terbebas dari biaya-biaya obat yang tinggi, mempunyai kesempatan dan kemampuan untuk belajar dan tentu juga kebahagiaan mereka sendiri. Dengan demikian kesehatan keluarga mempunyai nilai ekonomis yang tinggi (Bapelkes, 2004: 65).
Menurut Bapelkes (2004: 65) faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan keluarga :
1) Faktor lingkungan hidup : Sosial ekonomi, budaya dan keadaan alam.
2) Faktor perilaku : Perilaku keluarga secara kesatuan dan keluarga anggota masyarakat sebagai individu.
3) Faktor pelayanan kesehatan : Pelayanan kesehatan secara profesional itu sendiri, baik terhadap keluarga dan masyarakat.
4) Faktor sifat genteika dan keturunan dalam keluarga.
f. Sasaran Asuhan Kesehatan Keluarga
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan keluarga yang menjadi prioritas utama adalah keluarga-keluarga, yang tergolong tinggi dalam bidang kesehatan, meliputi :
1) Keluarga dengan anggota keluarga dalam masa usia subur dengan masalah sebagai berikut :
a) Tingkat sosial ekonomi keluarga rendah.
b) Keluarga kurang atau tidak mampu mengatasi masalah kesehatan sendiri.
c) Keluarga dengna keturunan yang kurang baik/ keluarga dengan penyakit keturunan.
2) Keluarga dengan ibu dengan resiko tinggi kebidanan, waktu hamil :
a) Umur ibu (16 tahun atau lebih 35 tahun)
b) Menderita kekurangan gizi/ anemia
c) Menderita hipertensi
d) Primipara atau multipara
e) Riwayat persalinan dengan komplikasi
3) Keluarga dimana anak menjadi resiko tinggi, karena :
a) Lahir prematur/ BBLR
b) Berat badan sukar naik
c) Lahir dengan cacat bawaan
d) ASI ibu kurang sehingga tidak mencukupi kebutuhan bayi
e) Ibu menderita penyakit menular yang dapat mengancam bayi atau anaknya
4) Keluarga mempunyai masalah dalam hubungan antara anggota keluarga :
a) Anak yang tidak dikehendaki dan pernah dicoba untuk digugurkan.
b) Tidak ada kesesuaian pendapat antara anggota keluarga dan sering timbul cekcok dan ketegangan.
c) Ada anggota keluarga yang sering sakit.
d) Salah satu orang tua (suami/ istri) meninggal, cerai atau lari meninggalkan keluarga.

Tidak ada komentar: