Rabu, 21 Januari 2009

Vulvitis-Vaginitis

•Definisi
Vulvitis : Peradangan pada vulva
Vaginitis : Peradangan pada lapisan vagina
•Etiologi
Infeksi, Zat/benda yang bersifat iritatif & Tumor/jaringan abnormal lainnya
•Gejala
Flour Albus, Vulva/Vagina gatal/perasaan terbakar, Eritema
•Diagnosa
Px fisik & karakteristik discharge
Inspeksi & px spekulum : adanya peradangan
•Penanganan
Antibiotik (Metronidazole, Ceftriaxon dsb)
Personal higiene

Polip Endometrium

•Pengertian
Hyperplasi jaringan endometrium, bertangkai dengan diameter 0,5-3 cm dan sebagian besar timbul pada masa menopause
•Etiologi : Radang Kronik dan Infeksi
•Macam
Adenoma-Adenofibroma, Mioma Submukosum dan Polip Plasenta
•Gejala
Spotting, Kolik/nyeri abdomen, Infertilitas dan Subinvolusi
•Diagnosa : Px USG dan Histeroskopi
•Penatalaksanaan
Kauterisasi, Curretage dan Histerektomi

Erosi & Ulkus Porsio

•Pengertian
Erosi Porsio : terkikisnya jaringan permukaan porsio
Ulcus Porsio : kerusakan epidermis porsio hingga lapisan yang lebih dalam dan menimbulkan jaringan parut
•Etiologi
Radang kronik dan trauma
•Gejala
Flour Albus, Perdarahan, Dispareuni, Demam dan nyeri
•Diagnosa
Px Inspekulo : adanya peradangan
•Penatalaksanaan
Tx : Albotyl, Metronidazol 500 mg tiap 6 jam dan Paracetamol 500 mg tiap 4 jam
Bed Rest, Tindakan bedah dan drainage

Polip Cerviks

•Pengertian
Masa bertangkai (1-2 cm) pada kanalis servikalis yang berasal dari epitel endoservikal, bersifat lunak dan mudah berdarah.
•Etiologi : Infeksi menahun
•Gejala
Flour albus, Spotting, Dispareuni dan Inflamasi
•Diagnosa
Px inspekulo : tampak masa bertangkai menjuntai ke OUE
Tidak dianjurkan untuk PD
•Penatalaksanaan
Pengangkatan polip dan diperiksa secara histologik
Mini Curretage

Perdarahan Bukan Haid

•Pengertian
Perdarahan bukan haid adalah perdarahan yang terjadi dalam masa antara 2 haid.
•Macam : Metrorrhagia & Menometrorrhagia
•Etiologi
Sebab organik dan Perdarahan disfungsional
SEBAB ORGANIK
•Serviks uteri : polip serviks, erosi porsio, ulkus porsio dan karsinoma serviks
•Korpus uteri : polip endometrium, abortus, mola hidatidosa, koriokarsinoma, subinvolusi uteri dsb
•Tuba Fallopii : KET, radang tuba & tumor tuba
•Ovarium : radang dan tumor ovarium
PERDARAHAN DISFUNGSIONAL
•Perdarahan Ovulatoar
Yaitu perdarahan disfungsional dengan ovulasi
•Perdarahan Anovulatoar
Yaitu perdarahan disfungsional tanpa ovulasi
PERDARAHAN OVULATOAR
•Etiologi
Korpus luteum persistens
Insufisiensi korpus luteum
Apopleksia uteri
Kelainan darah, ex : anemia, leukimia
•Gejala
Polimenorrhea, Oligomenorrhea
•Diagnosis
Curretage sebelum haid
PERDARAHAN ANOVULATOAR
•Stimulasi estrogen menyebabkan pertumbuhan endometrium penurunan estrogen yang menimbulkan perdarahan
•Terjadi di usia pubertas dan premenopause
•Pubertas : gangguan maturasi hipotalamus pembuatan RH dan GnRH tidak sempurna
•Premenopause : terhentinya fungsi ovarium
•Stress mengganggu keseimbangan hormonal
DIAGNOSA
•Anamnesa : mulainya perdarahan, sifat perdarahan, lama perdarahan dsb
•Pemeriksaan umum : TTV, pemeriksaan fisik head to toe (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi), pemeriksaan laboratorium (Hb, leukosit, pemeriksaan urine dsb)
•Anamnesa : mulainya perdarahan, sifat perdarahan, lama perdarahan dsb
•Pemeriksaan umum : TTV, pemeriksaan fisik head to toe (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi), pemeriksaan laboratorium (Hb, leukosit, pemeriksaan urine dsb)
PENANGANAN
•Anamnesa : mulainya perdarahan, sifat perdarahan, lama perdarahan dsb
•Pemeriksaan umum : TTV, pemeriksaan fisik head to toe (inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi), pemeriksaan laboratorium (Hb, leukosit, pemeriksaan urine dsb)
125 mg per IM atau norethindrone 15 mg per Os atau DMPA 10 mg)
•Penatalaksanaan sesuai dengan penyebab
•Histerektomi

Peranan Bidan dalam Pemberantasan PMS

PMS menyebabkan infeksi alat reproduksi yang harus dianggap serius. Bila tidak diobati secara tepat, infeksi dapat menjalar dan menyebabkan penderitaan, sakit berkepanjangan, kemandulan, kehamilan dan persalinan yang beresiko bahkan kematian. Resiko wanita untuk terkena PMS lebih besar daripada laki-laki sebab alat reproduksinya lebih rentan. Dan seringkali berakibat lebih parah karena gejala awal tidak segera dikenali, sedangkan penyakit melanjut ke tahap lebih parah. Sebagai tenaga medis, bidan berperan dalam penanggulangan masalah penyakit menular seksual yang sering terjadi di masyarakat. PMS itu sendiri perlu dipahami oleh masyarakat, termasuk bahayanya, pencegahan, screening (deteksi dini) dan penanganannya. Dalam hal ini harus ada sosialisasi dan kerjasama semua pihak yang terkait, termasuk tenaga medis lain yang berkolaborasi dalam tim maupun system rujukan.Upaya yang dilakukan dalam rangka pemberantasan penyakit HIV/AIDS disamping ditujukan pada penanganan penderita yang ditemukan diarahkan pada upaya pencegahan yang dilakukan melalui skrening HIV/AIDS terhadap darah donor, mengetahui persentasi donor darah yang discreening terhadap HIV-AIDS, upaya pemantauan dan pengobatan penderita penyakit menular seksual (PMS) serta meningkatkan cakupan penanganan kasus HIV-AIDS, infeksi menular seksual.
Peran bidan dalam pemberantasan PMS juga ditegaskan dalam kompetensi ke-2 Permenkes No. 900/MENKES/SK/VII/2002 :
· Penyuluhan kesehatan mengenai PMS, HIV/AIDS, dan kelangsungan hidup anak.
· Tanda dan gejala infeksi saluran kemih dan penyakit menular seksual yang lazim terjadi.

Visi Indonesia Sehat 2010

Pembangunan kesehatan dilaksanakan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya. Maka, pembangunan kesehatan dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan mulai dari tingkat pusat sampai ke kabupaten/kota. Untuk itu, ditetapkan visi pembangunan kesehatan Indonesia adalah Indonesia Sehat 2010.
Data Kematian Ibu tahun 2003 masih berkisar 307/100.000 KH, sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) juga masih sekitar 35/1000 KH. Ada banyak faktor yang mempengaruhi AKI dan AKB tetapi tidak mudah menemukan faktor yang paling dominan. Salah satu penyebab mengapa AKI dan AKB masih cukup tinggi di Indonesia karena sebagian besar masyarakat masih kurang peduli akan kesehatan repoduksi terutama bagi wanita. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya kasus Penyakit Menular Seksual di tiap daerah.Diharapkan pada tahun 2010 AKI maupun AKB menurun hingga 75%. Tersedianya berbagai fasilitas atau faktor aksesibiitas dan pelayanan tenaga medis dalam bidang kesehatan reproduksi yang merupakan faktor yang sangat berpengaruh terhadalp tingkat AKI dan AKB.